Masyarakat kota Bandung pasti tau deh yang namanya Gedung Sate, kalau pada nggak tau berarti udik, cupu, payah, makannya jalanjalan keliling kota bandung dongg!
Jangan berani keluar negeri sebelum keliling Kota Bandung okey.
Ini dia Gedung Sate. Bangunan megah ini merupakan kantor Gubernur Jawa Barat dan masih aktif dipakai hingga saat ini. Gedung peninggalan Belanda tersebut dinamakan Gedung Sate karena pada puncak menara Gedung terdapat ornamen dengan hiasan tusuk sate. Gedung Sate adalah tempat wisata di Bandung yang memiliki gaya arsitektur khas Eropa yang megah dan unik. Gedung Sate merupakan salah satu ikon kota Bandung yang menjadi tujuan wisata utama di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Ini dia Gedung Sate. Bangunan megah ini merupakan kantor Gubernur Jawa Barat dan masih aktif dipakai hingga saat ini. Gedung peninggalan Belanda tersebut dinamakan Gedung Sate karena pada puncak menara Gedung terdapat ornamen dengan hiasan tusuk sate. Gedung Sate adalah tempat wisata di Bandung yang memiliki gaya arsitektur khas Eropa yang megah dan unik. Gedung Sate merupakan salah satu ikon kota Bandung yang menjadi tujuan wisata utama di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
TEMPAT WISATA DI BANDUNG SELATAN
Bandung selatan lebih dikenal sebagai sentra kegiatan agro wisata (pertanian dan perkebunan teh di Rancabali, Ciwidey, Malabar, Pangalengan dan Gununghalu), Wisata Tirta (Situ Patenggang dan Situ Cileunca) dan Wana Wisata (Kawah Kamojang, kawah Putih dan air panas Cimanggu).
Daerah Wisata Ciwidey merupakan daerah tujuan wisata yang cukup lengkap di Bagian Selatan Kabupaten Bandung, di samping Pangalengan dengan objek wisata Situ Cileunca-nya, Agro wisata Malabar, dan objek objek wisata lainnya.
Bagaimana Menuju Bandung Selatan ?
(Peta ini dinamis dan bisa anda rubah disesuaikan dengan lokasi
tempat anda berada dan tujuan yang anda inginkan. Bacalah terlebih
dahulu petunjuk yang ada di kolom sebelah kanan untuk memudahkan
penggunaannya)
1. Kawah Putih
Tempat yang indah ini kabarnya ditemukan oleh seorang Belanda yang
bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuh. Beliau tidak percaya dengan cerita
penduduk sekitar yang mengatakan daerah gunung patuha tersebut angker,
karena tempat tinggal jin dan mahluk halus. Sehingga tidak ada binatang
yang lewat bahkan burung yang terbang melintasi saja bisa mati. Ternyata
ditemukan adanya danau, yang didalamnya terdapat semburan belerang,
sehingga binatang tidak suka dengan bau tersebut.
Masih terletak di kawasan Ranca Bali, berjarak sekitar 44 Km dari kota Bandung atau tepatnya di desa Sugih, kecamatan Pasir Jambu. Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut. Kawah ini merupakan salah satu kawah dengan kadar keasaman belerang tertinggi di dunia, oleh sebab itulah pemerintah kolonial Belanda pernah membangun pabrik belerang di tempat ini.
Masih terletak di kawasan Ranca Bali, berjarak sekitar 44 Km dari kota Bandung atau tepatnya di desa Sugih, kecamatan Pasir Jambu. Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut. Kawah ini merupakan salah satu kawah dengan kadar keasaman belerang tertinggi di dunia, oleh sebab itulah pemerintah kolonial Belanda pernah membangun pabrik belerang di tempat ini.
Keunikan objek wisata ini adalah kawahnya yang berwarna putih bisa
berubah warna sesuai dengan kadar belerang, udara
di sini sangat dingin bahkan bisa mencapai 0- 2 derajat celcius di
musim-musim tertentu.
Merupakan sebuah danau alam yang terletak di perkebunan teh Ranca Bali,
berjarak sekitar 47 Km dari kota Bandung. Merupakan kawasan
wisata yang berudara sejuk dan segar, sangat jauh dari polusi. Di
pinggir danau terdapat banyak perahu yang dapat disewa untuk
wisatawan mengelilingi danau dan menuju Batu Cinta. Taman wisata ini lebih ramai dibandingkan Kawah Putih, mungkin
disebabkan fasilitas yang ada lebih banyak.
Situ Patengan, berasal dari bahasa Sunda, “Pateangan-teangan” yang
artinya saling mencari. Dikisahkan dulu ada sepasang sejoli yaitu Ki
Santang dan Dewi Rengganis yang saling mencintai. Mereka berpisah sekian
lamanya, dan saling mencari. Akhirnya mereka bertemu di tempat yang
dinamakan Batu Cinta. Dewi Rengganis pun minta dibuatkan danau dan
sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang
menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (pulau Asmara/pulau Sasaka).